Senin, 03 September 2012
Tujuan
tindakan memberikan stimulasi pada anak adalah untuk membantu anak mencapai
tingkat perkembanagan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan
ini meliputi berbagai aktivitas untuk merangsang perkembangan anak, seperti
latihan gerak, berbicara, berpikir, kemandirian dan sosialisasi. Stimulasi
dilakukan oleh orang tua (keluarga) setiap ada kesempatan atau sehari - hari.
Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi.
Pemfis Anak
Author: Unknown | 07.19 | No Comments |
PANDUAN PEMERIKSAAN FISIK ANAK
BIASANYA
PENGKAJIAN HEAD TO TOE
n RANGKAIAN PEMERIKSAAN BISA DI SESUAIKAN PERKEMBANGAN ANAK
n PENCATATAN HASIL MENGGUNAKAN MEODE TRADISIONAL
n PENGGUNAAN UMUR PERKEMBANGAN DAN UMUR KRONOLOGIS SEBAGAI KRITERIA UTAMA
Meconium Aspiration Syndrome
Author: Unknown | 07.16 | No Comments |
MECONIUM ASPIRATION SYNDROME
DEFINISI
Aspirasi dari cairan amnion yang berisi mekonium pada
trakhea janin atau bayi baru lahir saat di dalam uterus atau saat bernafas
pertamakali.
PATOFISIOLOGI
Sindroma ini biasanya terjadi pada infant full-term. Mekonium ditemukan
pada cairan amnion dari 10% dari keseluruhan neonatus, mengindikasikan beberapa tingkatan aspiksia dalam kandungan.
Aspiksia mengakibatkan peningkatan peristaltik intestinal karena kurangnya
oksigenasi aliran darah membuat relaksasi otot spincter anal sehingga mekonium
keluar. Mekonium tersebut terhisap saat
janin dalam kandungan.
Minggu, 02 September 2012
Laporan Pendahuluan Kusta
Author: Unknown | 07.10 | No Comments |
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KUSTA
1. Pengertian
Penyakit kusta adalah penyakit menular
yang menahun yang menyerang saraf perifer, kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Lepra : Morbus hansen, Hamseniasis
Reaksi :Episode
akut yang terjadi pada penderita kusta yang masih aktiv disebabkan suatu
interaksi antara bagian-bagian dari kuman kusta yang telah mati dengan zat yang
telah tertimbun di dalam darah penderita dan cairan penderita.
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP ERITRODERMA
Author: Unknown | 07.06 | No Comments |
ERITRODERMA
A. DEFINISI
- Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief Mansjoer , 2000 : 121 ).
- Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir atau di seluruh tubuh ( www. medicastore . com ).
Jumat, 31 Agustus 2012
Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea (SC)
Author: Unknown | 00.28 | No Comments |
SECTIO CAESAREA
A.
PENGERTIAN
Operasi caesarea
adalah kelahiran janin cukup bulan hidup melalui insisi sayatan) pada
dinding perut dan rahim bagian depan.
B.
ETIOLOGI
Infeksi ekstrakranial , misalnya OMA dan infeksi respiratorius bagian
atas
Laporan Pendahuluan Ulkus Kornea
Author: Unknown | 00.23 | No Comments |
Kamis, 30 Agustus 2012
PAGAR TANAMAN
Author: Unknown | 21.35 | No Comments |
Pagar..
kata yang tidak asing di telinga kita.
kata yang tidak asing di telinga kita.
Pagar artinya pembatas antara pemilik pakarangan ruamh yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu banyak jenis jenis pagar yang kita temui sesuai dengan selera dari pembuatnya atau pemilik pekarangan tersebut. Ada yang terbuat mulai dari bambu (kayak di rumah saya), kayu, tembok yang megah sangat, besi yang kokoh dan berkilau, ada juga kombinasi dari tembok dan besi yang menajubkan. Pembuatan pagar bermacam-macam alasan mulai dari keamanan( banyak maling katanya ) sampai pada alasan status sosial ( biar koyo wong sugeh). Pagar yang megah mewah dan ah dapat mengangkat derajat pemilik rumah pada tingkatan MANUSIA MODEREN
Minggu, 15 April 2012
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Author: Unknown | 00.08 | No Comments |
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja
untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua
kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Sabtu, 14 April 2012
The Neurological System
Author: Unknown | 23.56 | No Comments |
The Neurological System
All of our body systems work in conjunction with each other and
none are capable of working in isolation. The nervous system controls and
coordinates the functioning of all other systems in response to our
surroundings. Each stimulus or change in our environment is detected by our
senses and messages are interpreted by the brain that in turn, sends directions
to the various organs to respond and adapt according to the external conditions
which affect our body.
Rabu, 11 April 2012
Author: Unknown | 05.45 | No Comments |
Lada (Latent Autoimmune Diabetes in Adults) or other type of diabetes
Author: Unknown | 05.39 | No Comments |
Latent Autoimmune Diabetes in Adults (LADA) is a form of autoimmune diabetes (type 1A diabetes) which is diagnosed in individuals who are older than the usual age of onset of type 1 diabetes (that is, over 30 years of age at diagnosis). Alternate terms that have been used for "LADA" include Late-onset Autoimmune Diabetes of Adulthood, "Slow Onset Type 1" diabetes, and sometimes also "Type 1.5 [Type one-and-a-half]" diabetes.
Often, patients with LADA are mistakenly thought to have type 2
diabetes, based on their age at the time of diagnosis. Such misdiagnosis
is easy to make when the person is older, and initially responds to
treatment with diabetes pills. It is now thought that perhaps twenty
percent of patients with apparent Type 2 diabetes really have LADA.
Patients with LADA do not have insulin resistance, as do people with
Type 2. Also, positive antibody tests would help make the diagnosis of
LADA in a person who might be suspected of having either LADA or Type 2.
Some diabetes specialists feel that once LADA is diagnosed, it is
important to promptly start the patient on insulin therapy (rather than
using sulfonylureas or other diabetes pills), but it is unclear whether
early treatment with insulin is beneficial for the remaining beta
cells.
Drug therapy to preserve insulin function in patients with LADA is being investigated.
Characteristics of LADA include:
- Adult age at diagnosis (usually over 25 years of age)
- Initial presentation masquerades as non-obese type 2 diabetes (does not present as diabetic ketoacidosis)
- Initially can be controlled with meal planning with or without diabetes pills
- Insulin dependency gradually occurs, frequently within months
- Positive antibodies
- Low C-peptide levels
- Unlikely to have a family history of type 2 diabetes
Jumat, 10 Februari 2012
JANGAN BERHENTI
Author: Unknown | 08.50 | No Comments |
Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekadar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagian diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari diri anda.
Air yang tak bergerak akan lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini; jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.
Amanah yang dibebankan kepada kita adalah cerita indah yang melukis dinding usia dengan warna warni memori. tak akan luntur, tak akan lekang, karena ia meninggalkan banyak hikmah, mewariskan taman hikmah, membuatmu bertambah bijak, menjadi kisah untuk diceritakan kelak. Karena akal mengabdikan, hati merawat, dan malaikat mencatatnya sebagai ikhtiar hamba yang mengharap ridho Rabbnya.
Untukmu mujahid - mujahidah peradaban, sesungguhnya kau tak pernah kehilangan amanah, lakukan apa yang bisa dilakukan, korbankan apa yang bisa dikorbankan, berikan yang terbaik dari yang bisa diberikan, dan saksikan bahwa Allah dan RasulNya melihat setiap ikhtiarmu
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Author: Unknown | 08.45 | 2 Comments |
GLOMERULONEFRITIS
- Definisi
· Penyakit yang menyerang glomerulus dari kedua ginjal
· Gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada kapiler glomerulus.
- Etiologi
· Pasca infeksi streptococcus
· SLE
· Hypertensi
· DM
· Koagulasi intra vaskuler yang tersebar
- Manifestasi klinis
· Sakit kepala
· Malaise
· Edema di muka
· Demam
· Oliguria
· Napas pendek
· BUN kreatinin meningkat
· Haematuria
· Proteinuria
- Pengobatan
· Istirahat
· Diet pembatasan cairan dan natrium
· Protein dibatasi bila BUN meningkat
· Imunosupresif: sitotoksik, steroid
· Diuretic
· Dialysis
- Asuhan Keperawatan
· Pengkajian
· DS
Ditandai tanda-tanda & gejala kegagalan ginjal:
· Perubahan pola perkemihan
· Nyeri
· Sakit kepala
· Sering timbul setelah infeksi oleh streptokokus: gejala pilek
· DO
· Bunyi napas, gejala-gejala rales (crackles)
· Edema bagian tubuh dependen (kaki dan sakrum)
· Timbang berat badan
· Urin: peningkatan darah, keruh, silinder, kenaikan B.D
· Pemeriksaan Diagnostik
· Urinalisis: proteinuria, hematuria, dismorfik SDM
· LFG turun
· BUN & kreatinin serum meningkat: fungsi ginjal turun
· IVP abnormal
· Biopsi renal: lesi pathologis
· Diagnosa keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b/d kerusakan kapiler glomerulus sekunder terhadap proses inflamasi.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, kehilangan protein sekunder terhadap kerusakan glomerulus.
c. Intoleransi aktifitas b/d perubahan produksi SDM sekunder terhadap kerusakan ginjal dan masukan nutrisi tdk edekuat.
d. resiko tinggi terhadap infeksi b/d imunosupresi sekunder terhadap terapi steroid, imunologis.
· Perencanaan
a. Keseimbangan cairan dan biokimia, TD normal, peningkatan BB (-), Na serum dalam batas normal.
b. < nutrisi (-), BB stabil, intake nutrisi >, BUN, creatinin serum, Protein, albumin serum dalam batas normal.
c. Partisipasi AKS: lelah, distress napas (-), tacipneu (-), tachicardi (-).
d. Manifestasi infeksi (-), leukosit 5000 – 10000/mm3, suhu 37c.
· Implementasi
a. - Pantau: BJ urine dan proteinuria, intake output/2-4 jam, elektrolit, BUN, creatinin serum, albumin, timbang BB tiap hari.
- Diuretik sesuai program: evaluasi resolusi edema, bunyi paru bersih, TD/BB turun, Na serum normal.
- Perubahan mental, BUN/creatinin serum naik, urin turun: arah insuffisiensi ginjal, beritahu dokter: sitotoksik, kortikosteroid, cegah rusak glomerulus lebih lanjut.
- Cairan >> menetap : konsul dokter, siapkan dialisa.
b. - Pantau hasil albumin, Protein, HB, HT, BUN, Creatinin serum, timbang BB/mgg.
- Lingkungan nyaman; bau
- Makanan sedikit/sering; tidak mual.
- Ahli diet: pembatasan Na u/oliguria.
- Albumin <<: protein, kalori pada diet.
- Ambulasi dan sosialisasi.
c. - Pantau nadi, napas sebelum/sesudah aktifitas
- Istirahat tenang, batasi pengunjung u/ menghemat O2.
- Bantu aktifitas: RR 24x/mnt, Pols > 100x/mnt.
d. - Pantau suhu tiap 4 jam, SDP
- Kewaspadaan umum: sarung tangan, cuci tangan.
- Suhu naik, SDP > 10.000, urine keruh, bau, disuria: manifestasi infeksi, lapor dokter.