Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja
untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua
kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja
melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang
dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
1 . Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu
eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus
pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar
eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar endokrin termasuk :1. Pulau
Langerhans pada Pankreas2. Gonad
(ovarium dan testis)3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid
dan paratiroid, serta timusB. Hormon dan
fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat
gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur
kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :1. Membedakan
sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang2. Menstimulasi
urutan perkembangan3. Mengkoordinasi sistem reproduktif4. Memelihara
lingkungan internal optimal5. Melakukan
respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi daruratC. Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut
dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk
polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH),
gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang
larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut
dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat
menembus membran sel dengan bebas.D. Karakteristik
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi
dalam salah satu dari tiga pola berikut (1) sekresi diurnal adalah pola yang
naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal.
Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. (2) Pola
sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah
variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi
dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan
balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk
dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju
aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi
sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu
kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone
secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi
oleh ginjal.
2 . Regulasi Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise
Dua kelenjar endokrin yang utama
hádala hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung
dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan
sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan
dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa
hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam
kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise.
Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang
disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon.
Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak
jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari
lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon
hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik.
Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.Sistem umpan
balikKadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif
manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan,
kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan
kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya
peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan
pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH
lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan
hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau
langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel
targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara
sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator
intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator
intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan
dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja
sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik
glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan
pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan
berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada
akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan
proses selular.1. Struktur dan fungsi
hipotalamusHipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat
dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat
tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral
(hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor
R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan
kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh
darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal
hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH :
Adrenocortico Releasing Hormonb. ACIH :
Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid
Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH :
Gonadotropin Releasing Hormonf. GnIH :
Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH :
Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH :
Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH :
Prolaktin Releasing Hormonj. PIH :
Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth
Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH :
Melanosit Releasing Hormonn. MIH :
Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari
sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise
anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol
melalui kerja saraf.
3 . Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika,
lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1
cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari
hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut
adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari
jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah
struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus.
Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars
intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya
belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan
lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara
histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon
yang disekresi yaitu:
a. Sel-sel
somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500
nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan
hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel
lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm,
menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c. Sel-sel
Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter
50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel
gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,
menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550
nm, merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel
nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% “sel kelenjar hipofise
tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu
disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan
erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan
hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi
hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada
organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung
aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of
gland.3.
\Struktur dan Fungsi Kelenjar TiroidKelenjar tiroid terletak pada leher
bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan
trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri
atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus.
Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar
2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di
masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini
terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar
tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri
tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri
karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari
arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih
besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan
kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik
berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu
T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel
sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan
hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium
yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif
ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini
disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion
sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang
disebut Tiroglobulin yang kemudian mengalami penguraian menjadi mono
iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi
penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3 dan
DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses
penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea,
tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan
dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine). Fungsi
hormon-hormon tiroid antara adalah:
a. Mengatur
laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme
karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian
untuk otak, lien, paru-paru dan testes
b. Kedua hormon
ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya
reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat
dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah
menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang
peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan
sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek
kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi
otot dan menambah irama jantung.
f. Merangsang
pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi
kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolisme
h. Bereaksi
sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang
dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi
kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah
kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran
tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang
pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi
gastrin di lambung.
4. Struktur dan
Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid
berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells
dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon
disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat
tubuh. Organ :argetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).
Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum
:neningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D
yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin.
Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus
ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena
sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap
tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di
samping tentunya PTSH
5. Struktur dan
fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen
bagian atas, dan terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang
sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri
mensenterika superior dan splenikus.
Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin.
Fungsinya sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans.
Pulau-pulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang
menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin,
dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas
diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini
adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang peranan
penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan
kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon
ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula
darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan
glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek
glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan
kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen
menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta
meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan
lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon anabolik
terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan. Efek
anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai berikut:a. Efek pada
hepar:
1) Meningkatkan
sintesa dan penyimpanan glukosa
2) Menghambat
glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
3) Meningkatkan
sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di heparb.
Efek pada otot
1) Meningkatkan
sintesis protein
2) Meningkatkan
transportasi asam amino
3) Meningkatkan
glikogenesisc.
Efek pada jaringan lemak
1) Meningkatkan
sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan
penyimpanan trigliserida
3) Menurunkan
lipolisis
6. Struktur dan
Fungsi Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal.
Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan
kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua
lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Keduanya menunjang dalam
ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial untuk
kehidupan.
- Korteks adrenal
Korteks
adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat
menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid
yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah
aldosteron) dibentuk pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur
keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi
kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan
tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit
Addison’s) mengarah pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan
dalam kasus akut, syok. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi
dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid
dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada
manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms
glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme
protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan
terhadap stresor.d. Hormon seksKorteks adrenal
mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal
mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar
hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar
adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen
menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat
karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.7. Struktur dan
Fungsi Kelenjar GonadTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak
jelas pada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron
fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan
kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi
gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.a. Testes Dua
buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ
endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol
dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan
spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan
spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron
melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan
estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ
reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus
merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa
pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder
seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital,
distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta
perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.b. Ovarium
Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai
organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium
menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk
selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima
hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel
lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.
0 comments:
Posting Komentar