Enter Header Image Headline Here

Jumat, 10 Februari 2012

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP GLOMERULONEFRITIS


GLOMERULONEFRITIS 


  1. Definisi
·         Penyakit yang menyerang glomerulus dari kedua ginjal
·         Gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada kapiler glomerulus.
 
  1. Etiologi
·      Pasca infeksi streptococcus
·      SLE
·      Hypertensi
·      DM
·      Koagulasi intra vaskuler yang tersebar

  1. Manifestasi klinis
·      Sakit kepala
·      Malaise
·      Edema di muka
·      Demam
·      Oliguria
·      Napas pendek
·      BUN kreatinin meningkat
·      Haematuria
·      Proteinuria

  1. Pengobatan
·      Istirahat
·      Diet pembatasan cairan dan natrium
·      Protein dibatasi bila BUN meningkat
·      Imunosupresif: sitotoksik, steroid
·      Diuretic
·      Dialysis

  1. Asuhan Keperawatan
·         Pengkajian
·      DS
     Ditandai tanda-tanda & gejala kegagalan ginjal:
·      Perubahan pola perkemihan
·      Nyeri
·      Sakit kepala
·      Sering timbul setelah infeksi oleh streptokokus: gejala pilek

·      DO
·      Bunyi napas, gejala-gejala rales (crackles)
·      Edema bagian tubuh dependen (kaki dan sakrum)
·      Timbang berat badan
·      Urin: peningkatan darah, keruh, silinder, kenaikan B.D

·      Pemeriksaan Diagnostik
·      Urinalisis: proteinuria, hematuria, dismorfik SDM
·      LFG turun
·      BUN & kreatinin serum meningkat: fungsi ginjal turun
·      IVP abnormal
·      Biopsi renal: lesi pathologis

·         Diagnosa keperawatan
a.         Kelebihan volume cairan b/d kerusakan kapiler glomerulus sekunder  terhadap proses inflamasi.
b.         Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, kehilangan protein sekunder terhadap kerusakan glomerulus.
c.          Intoleransi aktifitas b/d perubahan produksi SDM sekunder terhadap kerusakan ginjal dan masukan nutrisi tdk edekuat.
d.        resiko tinggi terhadap infeksi b/d imunosupresi sekunder terhadap terapi steroid, imunologis.

·         Perencanaan
a.         Keseimbangan cairan dan biokimia, TD normal, peningkatan BB (-), Na serum dalam batas normal.
b.         < nutrisi (-), BB stabil, intake nutrisi >, BUN, creatinin serum, Protein, albumin serum dalam batas normal.


c.         Partisipasi AKS: lelah, distress napas (-), tacipneu (-), tachicardi (-).
d.        Manifestasi infeksi (-), leukosit 5000 – 10000/mm3, suhu 37c.

·         Implementasi
      a. - Pantau: BJ urine dan proteinuria, intake output/2-4 jam, elektrolit, BUN, creatinin serum, albumin, timbang BB tiap hari.
           - Diuretik sesuai program: evaluasi resolusi edema, bunyi paru bersih, TD/BB turun, Na serum normal.
           - Perubahan mental, BUN/creatinin serum naik, urin turun: arah insuffisiensi ginjal, beritahu dokter: sitotoksik, kortikosteroid, cegah rusak glomerulus lebih lanjut.
           - Cairan >> menetap : konsul dokter, siapkan dialisa.

      b. - Pantau hasil albumin, Protein, HB, HT, BUN, Creatinin serum, timbang BB/mgg.
           - Lingkungan nyaman; bau
           - Makanan sedikit/sering; tidak mual.
           - Ahli diet: pembatasan Na u/oliguria.
           - Albumin <<: protein, kalori pada diet.
           - Ambulasi dan sosialisasi.

       c. - Pantau nadi, napas sebelum/sesudah aktifitas
           - Istirahat tenang, batasi pengunjung u/ menghemat O2.
           - Bantu aktifitas: RR 24x/mnt, Pols > 100x/mnt.
          
       d. - Pantau suhu tiap 4 jam, SDP
           - Kewaspadaan umum: sarung tangan, cuci tangan.
           - Suhu naik, SDP > 10.000, urine keruh, bau, disuria: manifestasi infeksi, lapor dokter.

  2 komentar:

Recent Posts

Categories

Unordered List

*

  • Web
  • Blog Anda
  • Text Widget

    Blog Archive

    Total Tayangan Halaman

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Kajian.Net