ATEROSKLEROSIS
I.
PENGERTIAN
·
Berasal dari bahasa Yunani , Athere
berarti bubur encer , sedangkan sklerosis berarti pengerasan . Arterosklerosis
adalah endapan jaringan lemak ( Atheroma ) dalam nadi . (
Chandra Patel , 1998 ; 81 )
·
Aterosklerosis
adalah suatu proses pengerasan arteri yang menyerang
intima besar dan medium dimana terdapat perubahan arteri meliputi penimbunan
lemak , kalsium , komponen darah , Karbohidrat , dan jaringan fibrosa pada
intima arteri . Penimbunan ini dikenal sebagai ateroma / plak .
(
Brunner & Suddarth , 2001 ; 882 )
II.
ETIOLOGI
a. Penyebab aterosklerosis
Ø
Kelainan metabolisme lipid.
Ø
Koagulasi darah.
Ø
Keadaan biofisika serta biokimis dinding arteri.
b. Akibat ateroklerosis
Ø
Akibat
secara langsung meliputi penyempitan (stenosis ) lumen , obstruksi oleh
trombosis , aneurisma ( dilatasi
abnormal pembuluh darah ) , ulkus , dan ruptur.
Ø
Akibat
tidak langsung meliputi malnutrisi dan fibrosis yang disuplay oleh
aterosklerotik.
III. PATOFISIOLOGI
Kolesterol berlemak
Terimbun diintima arteri besar (
ateroma / plak )
Mengabsorbsi sel-sel nutrien pada
sel-sel endoteal
Membentuk timbunan lemak
Menyumbat lumen pembuluh darah dan aliran
darah
Endoteal yang terkena timbunan
mengalami nekrosis
Membentuk jaringan parut
Lumen menjadi sempit dan kasar
Pembentukan bekuan darah
Koagulasi intraventrikuler
Tromboemboli ( komplikasi tersering dalam aterosklerosis )
IV. PATOGENESIS
v
Patogenesis
aterosklerosis pembuluh darah
1.
Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah
yang tampak bagaikan garis lemak.
2.
Penimbunan lemak terutama beta-lipoprotein yang
mengandung banyak kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian dalam.
3.
Lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan
plak fibrosa.
4.
Timbul ateroma / komplek ( lak aterosklerosi terdiri dari lemak ,
jaringan fibrosa , kolagen , kalsium , debris selular dan kapiler ).
5.
Perubahan degeneratif dinding arteri.
v
Proses
patologis yang menimbulkan gangguan klinis
1.
Penyempitan lumen progresif akibat pembesran plak.
2.
Perdarahan pada plak ateroma.
3.
Pembentukan trombus yang diawali agregasi trombosit.
4.
Embolisasi trombus / fragmen plak .
5.
Spasme arteria koronaria.
Fase preklinis dapat berlangsung sampai 2 - 40 tahun
yang mengakibatkan iskemia dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih
dari 75 % lumen pembuluh darah.
V.
PEMBAGIAN
LESI
Secara morfologi , lesi
aterosklerosis terdiri dari dua jenis :
a. Bercak lemak
·
Berwarna kuning dan halus , sedikit menonjol
kedalam lumen arteri .
·
Tersusun atas lemak dan sel-sel otot polos yang
memanjang.
·
Lesi ini dijumpai pada arteri semua kelompok
umur termasuk anak-anak.
·
Belum jelas predisposisi pembentukan plak
fibrosa .
·
Biasanya tidak menimbulkan gejala klinis.
b. Plak Fibrosa
·
Tersusun oleh sel-sel otot polos , serabut
kolagen , komponen plasma dan lemak.
·
Berwarna putih sampai kuning keputihan dan
menonjol dalam berbagai derajat ke lumen sampai suatu saat tonjolan tersebut
menyumbat.
·
Plak ini terutam diaorta abdominal , arteri
koroner , poplitea dan karotis interna.
·
Plak ini tidak reversibel.
VI. FAKTOR RESIKO
a. Faktor resiko yang tidak dapat diubah (
dimodifikasi )
·
Riwayat keluarga
·
Usia
·
Jenis kelamin
·
Ras
b. Faktor resiko yang dapat diubah (
modifikasi )
·
Mayor meliputi
peningkatan lipid serum , hipertensi , merokok , gangguan toleransi glukosa ,
diet lemak jenuh , kolesterol dan kalori.
·
Minor meliputi
Gaya hidup ,
aktivitas , stress psikologik ,dan obesitas.
( Sylvia & Lorainne , 1994 ; 530 – 531 )
VII. MANIFESTASI KLINIS
1.
Iskemia
yaitu sumbatan aliran darah yang berlangsung progresif dan suplay darah tidak
adekuat akibat sel-sel otot kekurangan komponen darah yang dibutuhkan untuk
hidup.
2.
Angina Pektoris yaitu nyeri dada yang hilang timbul
tidak disertai kerusakan jantung irreversibel akan mengalami degenerasi dan
diganti dengan jaringan parut . Apabila kerusakan terus meluas maka jantung
akan mengalami kegagalan / gagal jantung.
3.
Perubahan pola EKG.
4.
Aneurisme ventrikel.
5.
Disritmia.
6.
Kematian mendadak
( Brunner & Suddarth , 2001 ; 777 )
VIII. PENCEGAHAN
·
Tujuannya
: Mengidentifikasi dan mengurangi
faktor resiko untuk mencegah
terjadinya penyakit jantung koroner.
·
Pembagian
Pencegahan :
a.
Pencegahan
primer yaitu segala usaha yang dilakukan sebelum timbulnya gejala proses
penyakit. Contoh ; kebiasaan hidup yang baik ( makan , olahraga , aktivitas ).
b.
Pencegahan sekunder
yaitu segala usaha yang dilakukan untuk mengurangi perkembangan dan mencegah
kekambuhan proses penyakit. Contoh ; menghindari faktor resiko ( merokok ,
makanan berkolesterol meningkat ) , dan
kontrol kesehatan teratur.
( Brunner & Suddarth , 2001 ; 777-778 )
IX. PENATALAKSANAAN
·
Penatalaksanaan
aterosklerosis tergantung modifikasi faktor resiko , obat-obatan dan
prosedur bedah tandur ( penggabungan dua pembuluh darah yang masih memiliki
aliran bagus ) . Prosedur bedah tandur dilakukan berdasarkan pada angogram yang
dapat memperilihatkan tingkat obstruksinya.
·
Prosedur
bedah vaskuler terbagi dua yaitu :
a. Prosedur inflow adalah menyuplay darah
dari aorta ke arteri femoralis . contoh ; bila obstruksi terletak setinggi
aorta / arteri
b. Prosedur outflow
0 comments:
Posting Komentar